Bandung- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri penutupan Pendidikan Dikreg ke-52 Sesko TNI di Gedung Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/11/2024).
Panglima TNI Agus Soebiyanto mengatakan pendidikan ini memang kita mengharapkan keluaran personel dari sini akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Sehingga materi yang diberikan Itu adalah materi geopolitik, geostrategis
“Dan kita berikan juga materi intel strategis, supaya mereka kalau menjadi pemimpin bisa menganalisa sembilan komponen strategis tentang wilayahnya,” ujar Agus di Sesko TNI kota Bandung,Selasa(26/11/2024)
Agus mengungkapkan, dari kurikulum maupun pendidikan yang telah diberikan, lulusan Sesko TNI dituntut harus bisa beradaptasi dengan perkembangan global. Jenderal Agus kemudian mencontohkan mengenai situasi perang yang saat ini sedang berkecamuk di Ukrania maupun Timur Tengah.
“Materi yang diberikan itu berdasarkan perkembangan lingkungan strategis terkini. Sehingga kita TNI dan Polri mengerti situasi yang sedang berkembang, lalu pada saat peserta didik ini telah selesai akan akan tertib secara administrasi dan bisa menganalisa dengan baik,” ungkapnya.
“Harapan saya, mereka (lulusan Sesko TNI Dikreg ke-52) bisa menjadi pemimpin yang handal, yang punya visioner yang baik, punya visi-visi untuk membangun negara dengan baik,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kapolri Jendral Sigit menegaskan bahwa, pendidikan ini juga merupakan komitmen dari TNI dan Polri untuk terus meningkatkan sinergisitas. Sigit menyebut, terdapat 19 personel Polri yang mengikuti pendidikan Sesko Dikreg tahun 2024.
Ini menjadi bagian komitmen kami dengan Pak Panglima untuk terus tingkatkan sinergitas. Dan salah satunya sama-sama melaksanakan kegiatan, baik latihan bersifat kematraan atau pelaksanaan kegiatan pendidikan mulai pendidikan tingkat dasar, menengah sampai tertinggi,” kata Sigit.
Sigit menekankan, pendidikan bersama ini diharapkan mampu semakin meningkatkan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri. Terutama dalam menghadapi berbagai macam tantangan zaman.
“Harapan kita tentunya dengan pendidikan bersama ini TNI-Polri makin solid dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Sigit.
TNI, kata Sigit memiliki tantangan untuk menjaga dan memperhatankan kedaulatan NKRI. Sementara, Polri menjaga stabilitas keamanan Bangsa Indonesia.
Dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis yang tentunya perlu kita hadapi sama-sama,” ucap Sigit.
Sigit menyebut, perkembangan lingkungan strategis (lingstra) tersebut akan berdampak pada ancaman kedaulatan. Yang dimana, kata Sigit, hal itu juga akan berdampak munculnya jenis-jenis kejahatan baru.
“Jadi tentunya kami TNI-Polri yang ada di garis terdepan menjaga kedaulatan, menjaga keamanan harus selalu bersama-sama,” tutup Sigit.