Jakarta(BN) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) buka suara terkait dugaan bocornya data pribadi 279 warga negara Indonesia (WNI).
Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan Direktorat Jendral Aplikasi dan Informatika (Aptika) masih bekerja untuk menelusuri dan mengungkap dugaan kasus kebocoran data tersebut.
“Hingga malam ini pukul 20.00 WIB, tim masih bekerja dan sejauh ini belum dapat menyimpulkan telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga,” kata Dedy, Kamis.
Untuk memastikan kembali, Ditjen Aptika hingga saat ini masih terus menelusuri dan mengembangkan hasil temuan dan akan memberikan informasi terbaru setelahnya.
Selain itu, koordinasi dengan instansi lainnya juga dilakukan sesuai dengan koridor yang dimiliki oleh Kemenkominfo.
Menanggapi lebih lanjut isu terkait penyebaran dan kebocoran data privasi warga Indonesia, Kemenkominfo mengimbau kepada para pengelola data pribadi untuk meningkatkan keamanan database masing-masing.
Terakhir, Dedy pun mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati- hati menjaga data pribadi mereka dan tidak menyebarkannya kepada pihak yang tidak berkepentingan.
Terkait kata sandi untuk layanan digital, masyarakat juga diimbau untuk memperbarui kata sandinya secara berkala dan memastikan data yang berbentuk digital dapat lebih aman.
Sebelumnya diberitakan, beredar kabar bahwa data privasi 279 juta WNI bocor dalam sebuah forum dan hal itu ramai diperbincangkan di Twitter yang berasal dari twit @ndagels dan @nuicemedia.
Dari perbincangan warganet didapati informasi bahwa kebocoran data berasal dari situs milik BPJS, yang berisi data mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), status hidup atau mati, hingga informasi pendapatan masing-masing individu