Tuesday|14-01-2025

Jokowi Resmikan Pabrik Pengolahan HSM 2 Milik Krakatau Steel

  • Share

Cilegon(BN) – Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian pabrik pengolahan hot strip mill (HSM) 2 milik PT Krakatau Stell di Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021).

Pabrik yang dibangun pada 2016, menelan investasi Rp 7,5 triliun dan diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan baja untuk pembangunan infrastruktur dan industri otomotif di Tanah Air.

“Hari ini, kita akan saksikan peresmian HSM 2 dari PT Krakatau Steel yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja, dan hanya ada dua di dunia. Pertama di Amerika Serikat, dan yang kedua di Indonesia yaitu di Krakatau Steel,” kata Presiden Jokowi.

Hadir pada acara peresmian Ketua DPR RI Puan Maharani, Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Taesung, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Agus Gumiwang, Gubernur Banten Wahidin Halim, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.

Pada tahap awal, pabrik HSM 2 memproduksi hot rolled coil (HRC) mencapai 1,5 juta ton per tahun, kemudian secara bertahap produksinya akan meningkat menjadi 4 juta ton HRC per tahun.

Presiden Jokowi mengatakan, konsumsi baja di dalam negeri sangat besar dan angka terus meningkat hingga 40% seiring maraknya pembangunan infrastruktur dan industri lainnya, seperti otomotif yang memerlukan pasokan baja.

“Jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” katanya.

Ia mengaku telah menyaksikan langsung proses produksi di pabrik HSM 2, yang menggunakan teknologi tinggi sehingga dapat menghasilkan HRC kualitas premium.

“Dengan beroperasinya pabrik ini, kita akan memenuhi kebutuhan baja di dalam negeri,” katanya.

Presiden Jokowi berharap Indonesia keberadaan pabrik HSM 2 akan menekan angka impor baja Indonesia, yang saat ini berada di peringkat kedua, komoditas impor Indonesia.

“Sehingga kita harapkan nanti bisa menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar sekali. Saya berpesan agar kualitas produksi yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor, bisa memenuhi kebutuhan dunia industri di negara kita, dan, saya yakin menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan global,” kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi secara khusus meminta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN agar menjadi profesional dan terus menguntungkan untuk mewujudkan klaster 10 juta ton industri baja di Cilegon, yang ditargetkan akan terealisasi pada tahun 2025 mendatang.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *