Mataram, (ANTARA) – Presiden Joko Widodo "blusukan" di Lingkungan Pengempel Indah, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, untuk meninjau progres pembangunan rumah tahan gempa.
"Tinggal sekarang ini pekerjaan lapangannya yang memang masih ada keterlambatan di komponen-komponen, Risha misalnya," kata Presiden usai meninjau sejumlah rumah tahan gempa pada Jumat.
Menurut Presiden, sejumlah kendala pembangunan rumah di Lombok yakni kekurangan bahan bangunan seperti semen dan baja ringan.
Presiden telah memerintahkan menteri terkait untuk mensuplai semen dari pabrik langsung ke Lombok.
Saat blusukan, Presiden berdialog dengan sejumlah warga dan melihat rumah-rumah tahan gempa secara langsung melalui gang-gang sempit.
Saat berdialog dengan masyarakat penerima bantuan di gedung Hakka, Lombok Barat, Kepala Negara menjelaskan masyarakat di Lombok antusias memilih rumah tahan guncangan setelah gempa bumi yang terjadi pada Minggu (17/3/2019).
Presiden menjelaskan pemerintah ingin secepatnya menyelesaikan pembangunan rumah bagi warga terdampak.
"Yang jelas kita ingin kerahkan masyarakat plus TNI, terutama dari Zeni, untuk membantu disini. Contoh kawasan di sini saya kira bisa dilihat," ujar Presiden.
Menurut Jokowi, dengan turun ke lapangan maka dirinya mengetahui secara langsung masalah yang terjadi di masyarakat.
Selain melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok, pemerintah juga tengah melakukan upaya yang sama di Palu, Donggala, dan Banten.
"Kalau saya pas nggak kesini jangan merasa ditinggalin. Saya tetap akan kesini dan menyelesaikan program ini. Saya kan juga harus ke Palu, Donggala, saya juga harus cek ke Banten, dan Lampung," jelas Jokowi. Spesifikasi rumah tahan gempa RISHA. (Bayu Prasetyo)
Sejumlah rumah tahan guncangan yang dibangun di kawasan Pengempel antara lain Rumah Instan Konvensional (RIKO) dan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
(T.B019/
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2019