“WARU” Film Horor Kolaborasi Indonesia Malaysia Siap Sedot Penonton Tanah Air dan Mancanegara

  • Share

Bogor(BN)- Film bergenre horor yang lagi boming memang menjanjikan keuntungan. Ketimbang film-film drama, film horor lebih menyedot penonton dan
menduduki papan atas dalam perolehan jumlah penonton Indonesia. Itulah kenapa produser pun lebih memilih memproduksi film-film horor.

Oleh karenanya film “WARU” yang akan memulai syuting perdana juga mengambil cerita horor dan merupakan film produksi bareng AdGlow Pictures, Suraya Film dan Film Q Indonesia. “Disini kita produksi bareng, kebetulan juga kita kerjasama juga dengan Malaysia jadi kita bawa juga artis Malaysia kesini,” ujar Aji Fauzi, Eksekutif Produser AdGlow di depan awak media sekaligus disela acara potong tumpeng sebagai bentuk syukur dimulainya syuting film ini di Bogor, Senin (08/05).

Dijelaskan salah satu produser Aji Fauzi bahwa Sutradara film ini dipercayakan kepada Chiska Doppert yang telah berpengalaman membesut film-film horror, dan didapuk sebagai penata kamera atau DOP adalah C.K. Boon dari Malaysia dengan penulis Skenarionya Erry Sofid.

Film yang di produseri Johanes Rustam, Suresh Ratnakrishnan, Adytia Wulandari, Moch Sonny Inayatkhan, Witjaksono, Aji Fauzi dan Dewi Amanda ini akan menampilkan sesuatu yang berbeda dan lebih menjanjikan.

“Film ini akan menampilkan sesuatu yang berbeda dan lebih menjanjikan. Memberikan level horor yang enggak cuma menang di jump scare, tetapi kuat di cerita dengan plot twist yang apik,” kata Sutradara Film ini, Chiska Doppert menambahkan.

WARU adalah nama sebuah pohon. WARU satu diantara pohon lainnya yang dipercaya masyarakat sebagai pohon angker tempat tinggal mahluk yang dihuni mahluk alam ghaib seperti Jin, Iblis, Dedemit, Genderuwo, dan sebangsanya dengan mitos dan pengalaman mistis yang meliputinya. WARU di film ini adalah sebuah karakter Jin atau Iblis. Makhluk tersebut bernama WARU, tempat orang melakukan pesugihan dengan tumbal kepala manusia.

Film ini berkisah tentang sebuah keluarga yang mendapat teror mistis. Ada rahasia kelam mistis yang tersingkap yang berkaitan dengan Iblis penguasa pohon waru. Mereka sekeluarga bahu membahu, berjuang menghadapi Iblis WARU yang ganas dibantu laskar-laskar gaibnya.

“Ada yang menarik dalam film ini adalah banyak pesan moral yang akan disampaikan kepada masyarakat. Yaitu diantaranya bahwa relationship dengan Jin atau Iblis adalah jalan keluar yang menyesatkan. Dan keserakahan serta kemiskinan tanpa iman dekat dengan kemusyrikan dan kekufuran,” ujar Ajie Fauzi  di Press Confrence Film WARU, Kawasan Kemang Parung Bogor, Senin (8/5).

Film WARU yang mengambil judul yang sama dari Novel Horor best seller berjudul “WARU” yang telah terbit lebih dahulu di Gramedia, rencananya akan tayang di 8 (delapan) negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapore, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Australia.

Menurut Dewi Amanda yang juga Eksekutif Produser sekaligus pemeran Lydia saat ini membawa film Indonesia untuk tayang di luar negeri tidak sesulit dulu. “Bahkan film-film kita sudah antri untuk tayang di Malaysia, Singapura dan negara lainnya,” kata Dewi Amanda.

Aktris yang membintangi sejumlah film dan sinetron ini menjelaskan, bahwa market dari Film Horor berjudul “WARU” ini, bukan saja penonton yang ada di Indonesia, melainkan penonton yang ada di Malaysia, Singapura, Brunei, Kamboja, dan Vietnam.

Bahkan film “WARU” ini juga akan kita bawa ke Eropa dan Australia, untuk pemutaran di bioskop. “Jadi Film yang kita produksi ini, tidak hanya untuk bioskop di Indonesia saja, tapi sampai ke mancanegara,” kata Dewi.

Dewi tidak membantah bahwa untuk saat ini, film horor lagi boming. “Saya berharap Film Horor yang berjudul “WARU” ini juga akan meledak seperti film-film horor lainnya yang telah kita poduksi,” tambahnya.

Film WARU akan mengambil lokasi syuting di beberapa daerah di Jawa Barat dan di Jawa Tengah yaitu: Bogor, Sukabumi, Solo, Karanganyar, Tawangmangu, dan di Hutan Kaki Gunung Lawu.

Sementara produser eksekutif film Waru, Witjaksono yang pernah menggarap film Jangan Sendirian juga mengungkapkan bahwa filmnya kali ini akan ditayangkan di 8 negara tetangga yang dibintangi pemain asal Indonesia, Malaysia, Australia dan Amerika.

“Film yang kita garap ini harus menjadi yang multinasional film karena di isi dari para pemain lokal dan luar negri. Selain itu, film Waru juga direncanakan akan tayang di 8 negara tetangga dan menargetkan menyedot penonton 5 sampai 7 juta lah,” ujar Witjaksono.

Pria yang besar di organisasi Agama, Nahdlatul Ulama ini menambahkan bahwa film nasional untuk saat ini lagi berkembang dan bagus pasarnya, dengan melihat itulah, rumah produksinya mulai menggarap film Waru dan judul film lainnya di tahun ini.

“Genre film horor ternyata menjadi idola masyarakat Indonesia dalam menonton film maka dari itulah kami menggarap film Waru bergenre horor ini dengan serius di bantu tim yang hebat dari Indonesia dan Malaysia. Dan sebagai ekseskutif produser ini semoga kami bersama tim bisa menyajikan film yang bagus diterima masyarakat,” paparnya.

Di Film WARU line up talent dari dua Negara yaitu bintang-bintang film Indonesia dan bintang-bintang film Malaysia ditambah aktor dari Australia, diantaranya Bella Graceva
memerankan karakter Nadine akan berakting apik bersama Zikri Daulay yang memerankan tokoh Adrian. Dewi Amanda memerankan tokoh yang menantang sebagai Lydia, ada Jinan Safa sebagai Anya dan Sean Burki sebagai Haqi. Tak ketinggalan aktris senior kebanggaan nasional Yatie Surachman akan berakting sebagai Nenek WARU.

Sementara dari Negara Jiran Malaysia dan Australia akan berakting bintang Malaysia Sharifah Husna sebagai sosok Sarah dan Josiah Hogan sebagai Reza. Serta Matthew Williams dari Australia berperan sebagai tokoh Hendra.

Bagaimana rasanya menonton film horor menegangkan dengan cerita yang apik? Dan Bagaimana keluarga Nadine bisa melewati teror mistis Iblis WARU? Bagaimana pula wujud seram para iblis itu? Nantikan Film WARU hadir di bioskop Indonesia dan Mancanegara. (yns)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *