Jakarta(BN)-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melalui Dinas Pariwisata menggelar Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Ill sekaligus peluncuran Calendar of Event 2025 Provinsi Kalimantan Timur di Lippo Mall Kemang, Jakarta, pada Rabu (18/12/2024)
Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Ill secara resmi dibuka oleh Presiden Majelis Dayak Nasional. Acara yang berlangsung pada 17-18 Desember 2024 itu menggelar berbagai rangkaian acara, antara lain atraksi seni tari, lagu daerah, dan musik tradisional Dayak, peragaan busana pakaian adat Dayak serta batik khas Kalimantan, pertunjukan olahraga tradisional khas Dayak, pameran produk UMKM dan kerajinan inovatif dan rembuk budaya Dayak sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi menuturkan Festival Pesona Budaya Dayak Borneo Ill mempunyai nilai strategis dan makna tersendiri karena dilaksanakan untuk pertama kalinya setelah provinsi Kaltim ditetapkan sebagai IKN.
Ririn mengemukakan tujuan festival ini untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Dayak sebagai bagian penting dari identitas Nusantara, sekaligus menunjukkan semangat persatuan dan keberagaman. “Nilai budaya menjadi landasan penting pembangunan masyarakat Kaltim. Acara ini mencerminkan semangat gotong-royong, kebanggaan, dan penghormatan terhadap budaya lokal yang menjadi landasan pembangunan masyarakat Kalimantan Timur,” ujar Ririn di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Lebih dari itu, festival ini diharapkan menjadi event unggulan sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). “Festival Pesona Budaya Dayak Borneo bisa menjadi magnet wisata yang mendukung visi besar Kalimantan Timur sebagai destinasi pariwisata yang berkelas dunia,” kata Ririn
Ririn menambahkan peluncuran Calendar of Event 2025 itu menjadi bagian penting dari acara ini. Rencananya, sebanyak 188 kegiatan seni, budaya, dan karnaval di Kaltim pada 2025. Ini bisa mendorong pariwisata menjadi sektor unggulan ekonomi daerah dimana strategi ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan Kaltim.
“Dengan diluncurkannya Calendar of Event, saya meyakini kita dapat memetakan langkah strategis untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh pihak pemerintah, swasta, komunitas, maupun masyarakat adat, dan generasi muda untuk bersinergi mempromosikan budaya dan pariwisata Kalimantan Timur, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Promosi budaya dan pariwisata harus berjalan terpadu, mengingat perhatian dunia kini tertuju pada Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN. “Mari kita jadikan festival ini simbol kebanggaan bangsa. Dan mengundang dunia untuk mengenal lebih dekat keelokan budaya Kalimantan,” ujarnya.