Beritanusantara.com — Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.426 per dolar AS pada perdagangan Selasa (14/5) pagi. Dengan posisi tersebut, rupiah melemah 0,02 persen dibandingkan penutupan Senin (13/5) yakni Rp14.424 per dolar AS.
Di tengah pelemahan tersebut, hari ini sebagian besar mata uang utama Asia justru menguat terhadap dolar AS, seperti, dolar Hong Kong yang menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, baht Thailand menguat 0,04 persen, dolar Singapura menguat 0,09 persen, dan won Korea Selatan yang menguat 0,15 persen.
Meskipun demikian, ada juga mata uang yang senasib dengan rupiah, seperti, yen Jepang yang terkulai sebesar 0,14 persen dan ringgit Malaysia sebesar 0,12 persen.
Di sisi lain, mata uang negara maju menguat terhadap dolar AS, seperti euro sebesar 0,12 persen, dolar Australia sebesar 0,19 persen, dan poundsterling Inggris sebesar 0,03 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah diprediksi masih berlanjut pada hari ini karena sentimen eksternal dan domestik yang cukup kuat.
Dari luar negeri, sentimen perang dagang antara AS dan China masih akan berlanjut. Pada Minggu (12/5), negosiasi antara keduanya tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
AS sudah menaikkan bea masuk impor dari 10 persen menjadi 25 persen pada Jumat lalu. Namun, pada Senin (13/5) kemarin, China balas dendam dengan menaikkan tarif impor AS di rentang 5 persen hingga 25 persen untuk impor senilai US$60 miliar.
Tentu saja, kondisi ini dikhawatirkan pelaku pasar karena perang dagang kedua negara bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. “Tapi rencananya dua negara kemungkinan akan bertemu pada pertemuan G-20 di Jepang akhir bulan depan,” jelas Ibrahim, Senin (14/5).
Dari sisi internal, pelaku pasar masih menyoroti defisit transaksi berjalan Indonesia yang mencapai US$7 miliar pada kuartal I tahun ini atau 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini memburuk dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana defisit transaksi berjalan di angka 2,01 persen dari PDB.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan dengan sentimen tersebut rupiah kemungkinan besar akan melanjutkan pelemahannya ke area support Rp14.500- Rp14.550 dan support di area Rp14.400 per dolar AS.(CNN)