Kominfo dan UIN Syarif Hidayatullah Gelar Seminar Nasional: Dialektika Komunikasi Publik Hadapi Pemilu 2024

  • Share

BERITA NUSANTARA, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerapkan tiga langkah dalam memitigasi penyebarluasan isu politik identitas menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 mendatang, terutama di media sosial (medsos), yakni edukasi dan literasi masyarakat, bekerja sama dengan berbagai pihak, dan memberdayakan media publik atau milik pemerintah.

Mahasiswa yang menjadi pemilih pemula diajak untuk mewaspadai isu politik identitas yang akan banyak beredar di berbagai media, terutama media sosial, menjelang penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 mendatang.

“Politik identitas yakni suatu politik yang menggunakan identitas-identitas sosial untuk memenangkan pertarungan politik atau menyerang lawan-lawan politik. Identitas sosial itu (berupa) agama, etnik, latar belakang budaya, dan ada juga yang disebut identitas bersifat ekonomi, sepert kaya dan miskin,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Dr. Usman, M.A Kansong, dalam Seminar Nasional Dialektika Kebijakan Komunikasi Publik Menghadapi Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Auditorium Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten pada Selasa (6/12/2022).

Dirjen IKP Kominfo mengatakan, edukasi dan literasi merupakan langkah yang paling bagus dilakukan dalam mencegah penyebaran isu politik identitas, karena memberikan masyarakat informasi yang benar terkait pemilu.

Edukasi yang disebarkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi diharapkan bisa membuat masyarakat memahami informasi yang salah atau hoaks.

“Edukasi dan Literasi supaya masyarakat lebih cerdas dalam pemilu agar tak termakan hoaks,” lanjut Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong.

Sedangkan media publik adalah media yang dimiliki kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah (Pemda) yang dibiayai dana pemerintah yang dimiliki Kementerian Kominfo.
Pemberdayaan media publik dalam menyampaikan informasi yang benar mengenai pemilu, dinilai penting untuk menimbangi media swasta atau professional yang kerap mengangkat isu negatif dalam pemilu.

“Dalam pemberitaan media, bad news is good news (berita buruk adalah berita yang baik) dan ada kepentingan tertentu. Oleh karennya media publik ini penting dioptimalkan untuk penyelenggaraan pemilu. Tujuannya bagaimana kita menjadikan referensi informasi yang valid bagi masyarakat, berdasarkan kebutuhan publik,” tutupnya.

Juga di acara ini dilakukan kerjasama antara Kominfo RI dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui MoU diantara kedua belah pihak.

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Suparto, S.Ag, M.E.I, Ph.D menjelaskan bahwa kegiatan ini jiga menandai kerjasama yang lebih konkret antara Dirjen IKP Kominfo RI dengan fakultas Dakwah dan Ilmu Kominikasi UIN sehingga menjadi semacam soft Launching kerjasama dalam bentuk seminar nasional.

“Diharapkan kedepannya akan lebih terbuka lagi untuk mendukung belajar kampus merdeka dengan meningkatkan kompetensi pengetahuan sikap dan ketrampilan mahasiswa pada bidang yang relevan, terutama pada pengelolaan media, ketrampilan jurnalistik, komunikasi dan membangun opini publik,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, S, Th.I, M.Si mengajak para mahasiswa yang menjadi pemilih pemula untuk turut berpartisipasi aktif alam pemilu 2024, dengan ikut mencoblos.

Disisi lain, para mahasiswa juga diimbau untuk mewaspadai isu-isu negatif yang beredar di medsos menjelang pemilu, termasuk politik identitas, karena bisa membahayakan persatuan bangsa.

“Akan sangat bahaya isu SARA yang dibuat membakar emosi orang. Isu keyakinan (politik identitas) ini berbahaya. Kita harus verifikasi pesan dan kabar yang masuk di medsos, jangan sampai semua broadcast kita forward,” jelasnya.

Seminar Nasional ini juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ismail Cawidu, M.Si selaku Dosen Fidikom UIN Jakarta, Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si selaku Direktur Pengelolaan Media. (UGL)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *