Friday|05-09-2025

Kalsel Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla, Menteri LHK: Sinergi dan Penegakan Hukum Jadi Kunci

  • Share

Banjarbaru – Menjelang puncak musim kemarau, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menegaskan kesiapannya dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini ditandai dengan digelarnya Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla yang berlangsung di Lapangan Lanud Sjamsudin Noor, Banjarbaru, Rabu (07/08/2025).

Apel akbar ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., serta dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel. Turut hadir Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ilham Yunus, S.Sos., M.Si., beserta unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan, dan berbagai instansi terkait. Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan kuatnya komitmen bersama dalam mencegah serta menanggulangi bencana Karhutla yang kerap melanda wilayah Kalsel.

Dalam amanatnya, Menteri LHK menekankan bahwa sinergi antar instansi, deteksi dini di lapangan, serta penegakan hukum tegas terhadap pelaku pembakaran lahan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman Karhutla. Ia mengingatkan bahwa dampak kebakaran hutan bukan hanya kerugian lingkungan, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, aktivitas ekonomi, serta citra Indonesia di mata dunia.

“Kita tidak boleh lengah. Puncak musim kemarau di Kalsel diprediksi terjadi pada Agustus hingga Oktober 2025. Semua elemen harus bekerja sama, meningkatkan kewaspadaan, dan mengedepankan langkah-langkah pencegahan. Jika masih ada pihak yang dengan sengaja membakar lahan, maka penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi,” tegas Menteri Hanif Faisol dalam sambutannya.

Apel kesiapsiagaan ini juga menjadi ajang pengecekan kesiapan personel, peralatan, armada udara maupun darat, serta sistem koordinasi antar lembaga. Simulasi penanganan Karhutla turut digelar untuk memastikan semua pihak memahami mekanisme kerja di lapangan jika kebakaran terjadi.

Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa TNI bersama Polri dan instansi terkait siap mengerahkan kekuatan penuh dalam membantu pencegahan serta pemadaman Karhutla. “Kami akan berada di garis terdepan, bersama masyarakat, memastikan upaya ini berjalan efektif,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif. Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan, khususnya kepada kelompok tani dan masyarakat sekitar hutan, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dengan keterlibatan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan bisa lebih optimal.

Apel ini meneguhkan semangat kolaborasi seluruh pihak dalam melindungi Kalimantan Selatan dari ancaman Karhutla. Dengan kesiapsiagaan yang kuat, pemerintah berharap potensi kebakaran dapat diminimalisir, sehingga masyarakat terlindungi, ekosistem terjaga, dan aktivitas perekonomian tetap berjalan tanpa gangguan.

 

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *