Jakarta(BN)-Anggota Komisi IV dari fraksi PKS DPR RI Johan Rosihan meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lebih sigap dalam mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas perikanan terutama menjelang bulan puasa dan Lebaran. Menurutnya, kebutuhan konsumsi ikan pada momen tersebut pasti akan meningkat yang diperkirakan mencapai 2,64 juta ton atau meningkat sekitar 10 sampai 20 persen dibanding bulan lain.
“Saya mengingatkan KKP agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan kebijakan yang tepat dan jangan terlena dengan perkiraan pasokan ikan yang cukup sebab banyak faktor yang di luar kendali sering menyebabkan pasokan ikan terganggu,” kata Johan, Kamis (24/3/2022).
Anggota DPR dapil NTB 1 menyampaikan, walaupun estimasi produksi dan ketersediaan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa dan Lebaran, namun ada beberapa hal yang mesti diwaspadai oleh KKP terkait ketersediaan stok ikan secara nasional. “KKP mesti mewaspadai efek dari gejala El Nino yang akan berpotensi terjadinya kebocoran stok ikan serta saat ini KKP mesti menyiapkan armada perikanan yang baik agar mampu menjangkau zona ekonomi eksklusif agar dapat mengoptimalkan stok ikan,” ucapnya.
Johan juga menekankan agar KKP mempercepat investasi perikanan nasional supaya berdampak signifikan dalam perekonomian. “Dengan potensi bahari dan komoditas perikanan yang lengkap, maka kita tidak boleh ketinggalan dalam hal investasi. Saya selalu mendorong KKP mempercepat laju investasi perikanan dengan cara memperbaki data statistik perikanan dan mendorong usaha perikanan berbasis sumber daya lokal,” tuturnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, harus ada komitmen dari semua pihak untuk meningkatkan anggaran sektor kelautan perikanan demi mendongkrak potensi bahari kita agar lebih maju. Dikatakannya, KKP harus kerja keras untuk realisasi berbagai program prioritas seperti penataan kampung nelayan, revitalisasi usaha garam rakyat, meningkatkan bantuan kepada nelayan, meningkatkan infrastruktur perikanan tangkap dan budidaya ikan, serta peningkatan nilai tambah komoditas perikanan.
“Kita juga tentu memberi apresiasi atas berbagai upaya yang dilakukan KKP, khususnya upaya penataan sistem perikanan, upaya peningkatan stok dan pasokan ikan serta peningkatan ekonomi daerah dengan mengoptimalkan keunggulan lokal di bidang kelautan perikanan. Kita berharap semua program prioritas akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan nelayan, petambak dan pembudidaya ikan serta masyarakat kelautan perikanan pada umumnya,” tutup Johan