BeritaNusantara.com
Suasana Dermaga Antasena Kembali Bergairah Setelah Klotok Mandiri Beroperasi Sendiri
Dermaga Antasena, yang dulu menjadi saksi kesuksesan Armda Klotok sebagai alat transportasi utama warga desa Mandiri, Adiwarna, dan Pasiran, kini meraih kembali kehangatannya. Sejak 15 tahun lalu, desa Mandiri dan desa Adiwarna menjadi pusat perhatian berkat kerja sama dengan PT.CPB dalam pengelolaan tambak udang.
Setelah kurun waktu tersebut, desa Mandiri dan Adiwarna berhasil membangun desa yang maju dan sejahtera, diiringi dengan semangat masyarakat dalam pengelolaan tambak udang. Dermaga Sadewa menjadi pintu gerbang utama bagi aktivitas transportasi antara Dermaga Sadewa ke Antasena selama bertahun-tahun.
Namun, perubahan terjadi ketika kemitraan dengan PT.CPB berakhir. Meskipun tidak lagi bersama perusahaan tersebut, para pengelola transportasi dari kedua desa tetap menunjukkan semangat yang tinggi dalam melayani masyarakat dengan ramah dan nyaman.
Adanya Armda Klotok yang kini beroperasi secara mandiri menandai babak baru dalam sejarah Dermaga Antasena. Masyarakat setempat kini dapat menikmati layanan transportasi yang tetap handal dan berkualitas, sekaligus menjadi contoh semangat dan kolaborasi antarwarga untuk mencapai kesejahteraan bersama
Sopir klotok yang kami wawancarai dari media BeritaNusatara pada 14 Januari 2024 mengungkapkan bahwa mereka mampu mengangkut sekitar 5-6 orang dalam satu perjalanan. Untuk setiap penyeberangan, biaya yang dikenakan adalah sekitar 20.000 rupiah, termasuk satu hingga dua orang dengan membawa Armda Motor.
Hal ini mencerminkan efisiensi transportasi lokal di Dermaga Antasena, di mana masyarakat dapat menikmati layanan yang terjangkau sambil mendukung penghidupan para sopir klotok.