Bekasi(BN)–Bakal Calon Anggota Legislatif dari PDIP Jahya D.A. Tampemawa mengatakan permasalahan hukum di Indonesia masih menjadi hal yang krusial ditengah masyarakat. Karena, dalam beberapa kali kesempatan ketika dia turun kebawah masih banyak persoalan hukum yang dialami masyarakat, seperti menyangkut ketenagakerjaan.
“Memang Undang-Undang Ketenagakerjaan itu lebih banyak merugikan para pekerja, contoh kalau misalnya ada pekerja yang mau menuntut tentang hak-haknya, menyelesaikannya itu berjenjang. Misalnya, pertama harus dilakukan Bipartit kemudian ke Tripartit kemudian baru ke PHI,” ujar Jahya usai syukuran HUT ke 55 di lapangan futsal,Plaza Pondok Gede Bekasi Selasa(5/12/2003)
Menurut Jahya ini bukan penyelesaian alternatif tetapi penyelesaian berjenjang, karyawan tidak bisa melakukan Tripartit kalau belum Bipartit. Mereka tidak bisa ke PHI sebelum ke Tripartit, proses-proses ini kan tentunya lama banget baru terselesaikan. Penyelesaian ini harusnya tidak boleh berjenjang, tetapi alternatifnya antara pekerja dan pemberi kerja itu bersepakat, kalau misalnya memang pekerja memilih itu ke PHI boleh langsung tanpa melalui Bipartit,” katanya
Jahya yang juga bakal calon anggota DPR RI dari PDI-P di Dapil XI Jawa Barat (Kota Depok dan Kota Bekasi) pada Pileg 2024 nanti mengatakan tidak memiliki visi-misi untuk menjadi calon anggota DPR RI akan Tetapi dia ingin bekerja asas permintaan rakyat.
Sebagai caleg dirinya menegaskan tidak memiliki visi-misi, karena Jahya menunggu apa yang ditugaskan kepadanya jika diberikan amanat oleh rakyat. “Jadi bukan mengerjakan apa yang menjadi kehendak saya sendiri, tapi mengerjakan apa yang diinginkan oleh rakyat,” tuturnya.
Contoh lain seperti belakangan banyak buruh yang berdemonstrasi menuntut haknya. Ketika ada orang berunjuk rasa karena ketidakpuasan kepada penyelenggara negara. Siapa yang harus menyesuaikan ketidakpuasan ini? Tentu negara. Siapa yang dapat menyuarakan itu ke negara? Adalah wakil-wakil rakyat yang perlu melihat persoalan dibawah, apa yang menjadi jeritan rakyat,” tutup Jahya.