Friday|21-03-2025

Atasi Gejolak Harga Kedelai Johan Dorong Pemerintah Berdayakan Petani Lokal

  • Share

Jakarta-(BN)-Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan, ST mengaku prihatin atas meroketnya harga kedelai yang berdampak serius terhadap kelangsungan usaha dari ribuan UKM (Usaha Kecil Menengah) serta terjadinya mogok produksi produsen tahu dan tempe di berbagai daerah. Johan melihat terjadinya lonjakan harga kedelai disebabkan karena ketergantungan dengan impor dan lemahnya tata Kelola perniagaan kedelai lokal sehingga harganya belum kompetitif, “saat ini pemerintah harus sadar bahwa ketergantungan impor pasti berdampak serius terhadap stabilitas harga dan ketahanan pangan kita”, papar Johan.

Untuk mengatasi gejolak harga kedelai saat ini, Politisi PKS ini mendorong pemerintah agar segera mengambil Langkah cepat dengan cara memberdayakan para petani kedelai lokal serta mengelola harga jualnya agar tidak kalah bersaing dengan produk impor. Saya berharap pemerintah segera mengambil kebijakan stabilisasi harga kedelai untuk menyelamatkan keberlangsungan usaha dari produksi tahu dan tempe, apalagi pada masa pandemic ini harus ada prioritas untuk membantu ribuan usaha kecil menengah berbasis pemberdayaan produk lokal agar ekonomi nasional segera pulih, ujar Johan.

Anggota Legislatif dari dapil NTB 1 ini mengkritik kinerja pemerintah yang gagal mencapai target peningkatan volume produksi kedelai lokal selama tahun 2020 lalu, realisasi luas panen tanaman kedelai kita selama tahun 2020 hanya mencapai 40,04% dari target yang telah ditetapkan pemerintah, urai Johan.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa NTB ini berharap ke depan pemerintah memberikan perhatian serius kepada petani kedelai lokal dan fokus mengembangkan Kawasan komoditas kedelai terutama Kawasan utama kedelai yang terdiri dari empat provinsi, yakni Jatim seluas 78.937 Ha, Jateng seluas 39.248 Ha, Jabar seluas 37.393 Ha serta Provinsi NTB seluas 30.864 Ha. Saya minta pemerintah segera melakukan Langkah pengembangan Kawasan utama kedelai seluas 127.419 Ha untuk peningkatan produktivitas dan melakukan ekstensifikasi agar kita tidak lagi tergantung dengan impor kedelai, tandas Johan.

Selanjutnya Johan mendesak pemerintah untuk bekerja keras pada tahun 2021 ini untuk meningkatkan produksi kedelai lokal karena tahun 2020 angka produksi kedelai hanya mencapai 0,323 juta ton jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Hal ini penting karena produk Pertanian kita harus menjadi penyelemat dari keterpurukan ekonomi pada masa pandemic ini, tutup Johan.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *