BeritaNusantara.com — Budaya selalu menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Setiap daerah memiliki ritual adat yang masih dipertahankan, dijaga kelestariannya. Meskipun zaman semakin maju dan teknologi berkembang pesat, bukan berarti Anda melupakan warisan budaya nenek moyang. Hal inilah yang dipegang teguh oleh masyarakat Kupang. Kupang yang dikenal lantaran keindahan alamnya masih memegang teguh dan melestarikan ritual adat hingga kini. Tak heran jika banyak wisatawan asing yang tertarik untuk menyaksikan dan mempelajari adat dan budaya Kupang.
Ritual Adat di Kupang yang Perlu Anda Ketahui
Lantas, apa saja ritual adat di Kupang yang masih terjaga kelestariannya? Berikut uraiannya.
1. Ritual Reba
(Sumber: fairyzie.blogspot.com)
Ritual Reba merupakan upacara adat yang digelar sebagai bentuk rasa syukur atas kesejahteraan yang diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa. Ritual adat ini dilakukan oleh Suku Ngada yang mendiami wilayah Kupang. Dalam ritual ini, warga akan menggunakan uwi atau ubi sebagai simbol jiwa dari seluruh rangkaian kegiatan. Konon, uwi merupakan bentuk jelmaan Dewa Langit yang turun ke bumi dan menjelma sebagai bentuk makanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat Ngada.
Dalam proses upacara adat ini, tata cara yang digunakan hampir menyerupai misa agama Kristen lantaran diisi oleh pemuka agama Kristiani dan petinggi daerah setempat. Dalam pelaksanaannya, setidaknya terdapat lima puluh warga Suku Ngada yang hadir untuk mengikuti upacara.
2. Upacara Adat Weleng Wulang
Upacara adat Weleng Wulang merupakan upacara yang dilakukan untuk menyambut datangnya gerhana bulan. Masyarakat Kupang akan menyambut momen ini dengan suka cita. Sebagai simbol kebahagiaan, warga akan membunyikan gendang dan gong di rumah adat setempat secara bersamaan. Sewaktu gedang dan gong dibunyikan, warga akan berkumpul untuk mengikuti jalannya ritual adat.
Menurut kepercayaan warga setempat, gerhana bulan tidak akan mendatangkan bahaya. Justru membawa rezeki dan berkah untuk masyarakat. Oleh karena itu, kedatangan gerhana bulan disambut dengan tarian, musik, dan nyanyian sebagai wujud rasa syukur.
3. Hel Keta
(Sumber dari intragram @hermaneftanouf)
Hel Keta merupakan ritual adat khusus untuk pasangan yang hendak menikah. Ritual ini dilakukan pada malam menjelang pernikahan atau sebelum terjadi pemberkatan. Dalam ritual ini, kedua mempelai wajib mengenakan pakaian adat khas Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan ritual adat Hel Keta ini umumnya dilakukan di pertengahan jalan antara rumah mempelai wanita dan mempelai pria. Hal ini merupakan simbol bahwa kedua calon pengantin siap mengarungi bahtera rumah tangga. Biasanya, saat riual adat berlangsung akan diadakan penyembelihan ayam atau babi yang dibawa oleh calon mempelai pria.
Uniknya, upacara Hel Keta hanya berlaku apabila pernikahan terjadi antara dua suku atau marga yang berbeda. Jika berasal dari suku, marga, atau satu kampung yang sama, maka ritual Hel Keta tidak perlu diadakan.
Itulah sejumlah ritual adat di Kupang yang perlu Anda ketahui. Jika Anda tertarik untuk menghabiskan waktu liburan di Kupang, segera pesan tiket pesawat online melalui aplikasi Airy. Gunakan aplikasi ini untuk mencari tiket Citilink , tiket promo, atau tiket pesawat lainnya ke Kupang dengan harga terjangkau. Selain praktis, Anda akan mendapatkan sejumlah keuntungan, seperti kemudahan ganti jadwal tiket, pengembalian dana, dan pembayaran menggunakan kartu kredit, transfer bank, atau melalui gerai Indomaret.
Kini Anda pun dapat melakukan perjalanan bisnis dengan nyaman karena Airy menyediakan layanan perjalanan bisnis terbaik, lengkap dengan fasilitas mumpuni. Demi kenyamanan Anda, Airy menjamin seluruh transaksi aman, bebas dari penipuan. Tunggu apa lagi? Ayo, liburan ke Kupang bersama Airy!. (ADV/KASIYANTO)