JAKARTA(BN)-Calon Bupati Sabu Raijua Takem Radja Pono mengatakan akan bertekad membuat kabupaten Sabu Raijua yang hebat,bangkit dan Bermatabat
Hal ini di katakan tokem karena kabupaten sabu rajui mempunyai potensi Mengembangkan sektor kelautan dan perikanan sebagai program unggulan, khususnya garam merupakan sektor yang selama ini sudah turut menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sabu Raijua, sebesar 40 Miliar rupiah lebih dari luasan lahan 121 hektare.
Mengembangkan produk olahan garam sebagai sektor utama pendorong ekonomi rakyat. “Saya akan mendorong apa yang sudah dilakukan rakyat selama ini, sejak tahun 2014 produk garam sudah menyumbang PAD Sabu Raijua sebesar 40 M lebih dengan luasan lahan yang diolah 121 hektare”, kata TRP di Jakarta (24/8 )
Tokem menjelaskan selama ini usaha garam yang dilakukan rakyat dan Pemerintah Sabu Raijua, sudah berproduksi 8 (delapan) bulan per tahun dengan luas lahan yang baru bisa diolah 121 hektare. Namun, kata Radja Pono, apabila dipercayakan rakyat memimpin daerah itu ke depan dia mendorong produksi garam sepanjang tahun dan perluasan lahan sampai ribuan hektare dengan menerapkan inovasi teknologi dari Jepang.
“Saya sudah berbicara dengan tekhnolog, selain garam ada juga sari air laut atau nigarin air pahit buangan dari garam, belum ada yang olah ini di Indonesia, baru ada uji coba di Madura”, ujarnya.
Selain produk garam, kata Radja Pono, air pahit buangan dari garam yang disebut SAL (sari air laut) atau nigarin juga diolah menjadi produk sampingan (by product) yang bernilai ekonomis. Nigarin diolah menjadi minuman segar yang sangat terkenal di Jepang sebagai sumber kalsium dan bahan kosmetik.
Menurut dia, pendekatan potensi ini sangat efektif untuk sumber PAD, sekaligus meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat petani(Rhd)
