Jakarta(BN)-Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) telah resmi dibuka oleh Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada hari Selasa tanggal 20 Desember 2022 di Ruang Semeru, Hotel Sultan Jakarta.
Agenda utama munas tersebut adalah memilih Ketum Pengurus Besar (PB.) Perpani periode berikutnya, meneruskan masa bakti 2018-2022 yang dipimpin oleh Illiza Sa’aduddin Djamal.
“Munas diharapkan berjalan dengan baik karena melalui organisasi yang profesional kita dapat mencetak juara,” pesan Ketum KONI Pusat dalam sambutannya.
Ketum KONI Pusat tegaskan tujuan organisasi olahraga tak lain untuk Indonesia, yakni membuat bangga bangsa dan negara melalui prestasi olahraga sehingga persatuan harus dijunjung serta mengesampingkan ego kelompok.
“Dua putra terbaik Indonesia yang mencalonkan diri menjadi Ketum PB.Perpani akan sangat baik apabila nanti saling mendukung,” sambungnya.
Dilaporkan ada dua calon Ketum PB.Perpani yaitu Dr. Agus Joko Pramono, M.Acc., Ak., CA., CSFA., CPA., CFrA., QGIA., CGCAE yakni Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat yang merupakan Ketum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Kepengurusan berikutnya harus mampu membuat prestasi panahan lebih baik lagi. Saat ini PB.Perpani sudah baik dalam hal prestasi.
“Saya berterima kasih kepada Ketum PB.Perpani beserta jajaran pengurus untuk prestasi serta kerja keras yang telah dilakukan. Kita lihat bersama Panahan Indonesia selalu menjadi cabang olahraga yang kita bisa banggakan,” kata Marciano mengapresiasi.
Pada SEA Games Vietnam, prestasi Panahan telah membuat bangga bangsa dan negara. “Betapa Panahan Indonesia berjaya dan luar biasa, saya hadir, bendera Merah Putih dikibarkan dan dikumandangkannya Lagu Indonesia Raya,” sambungnya mengapresiasi PB.Perpani beserta seluruh pengurus provinsi (Pengprov).
Sebelumnya, Illiza Sa’aduddin Djamal melaporkan prestasi Panahan pada masa kepemimpinannya. “Alhamdulillah Tim Nasional Panahan Indonesia meraih 5 emas dan 1 perak yang mana juga juara umum pada SEA Games Vietnam 2021,” katanya.
Panahan sendiri memiliki sejarah prestasi yang gemilang, yakni mempersembahkan medali Olimpiade pertama untuk Indonesia. “Indonesia pertama dikalungi/mendapatkan medali Olimpiade itu ya dari Panahan, cabor lain belum ada, panahan sudah ada,” katanya merujuk Olimpiade 1988 di Seoul.
Ketika itu Tiga Srikandi Indonesia, Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani mampu meraih perak Panahan pada Olimpiade tahun 1988 di Seoul Korea Selatan. Itu medali pertama Indonesia pada Olimpiade sejak keikutsertaan dari Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia.
“Mulai dari pertama jadi Ketum KONI Pusat, saya selalu mendorong panahan kembali berprestasi di Olimpiade,” lanjutnya menceritakan atensi kepada Panahan.
Harapan akan prestasi gemilang juga disampaikan oleh Plt. Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mewakili Menpora.
“Satu saat kita menginginkan lagi, Bangsa Indonesia bicara Panahan. Mari kita mantapkan diri bagaimana kita mengibarkan bendera Merah Putih di Olimpiade, karena itu bisa,” ujar Dr.Raden Isnanta.
Illiza yang juga anggota Komisi X DPR RI sampaikan bahwa Panahan menjadi salah satu cabang olahraga yang diharapkan meraih medali pada Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Dalam membangun prestasi olahraga diperlukan kesabaran menurutnya. “Cerminan orang-orang Panahan adalah orang-orang yang sabar,” tutupnya