Jakarta (BN) -Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan, ST melakukan kunjungan kerja pada masa reses ,Senin (15/2-2021) bersama anggota Komisi IV lainnya untuk meninjau pelaksanaan budidaya ikan kerapu di Kampung Serangan, Kota Denpasar Bali.
Johan melihat budidaya ikan kerapu ini selaras dengan program terobosan dari Menteri Kelautan dan Perikanan yang ingin menggerakkan perikanan budidaya untuk menghidupkan perekonomian rakyat yang didukung oleh Badan Riset perikan kelautan untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya kita, saya mendorong KKP untuk selalu memfasilitasi masyarakat nelayan atas inisiatif mereka karena melihat potensi sumber daya laut yang mereka miliki untuk melakukan kegiatan budidaya kerapu persilangan ini, ujar Johan.
Politisi PKS ini berharap untuk mewujudkan terobosan itu, KKP segera menyiapkan strategic planning dengan menjadikan inisiatif baik dari masyarakat nelayan ini sebagai daya ungkitnya, agar budidaya ikan kerapu terus berkembang dan akan berdampak pada peningkatan produksi perikanan budidaya serta mampu memperbaiki nilai tukar nelayan untuk peningkatan kesejahteraan para pembudidaya ikan kerapu ini, tutur Johan.
Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini melihat ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomistinggi dan banyak diminati nelayan untuk dibudidayakan di berbagai perairan laut Indonesia. Dari kunjungan kerja di Kampung Serangan Bali ini, saya menghimbau KKP agar kedepan menyiapkan sistem agribisnis budidaya ikan kerapu sebagai upaya pengembangan produk unggulan daerah dan terus mendukung kegiatan masyarakat nelayan serta pemerintah harus hadir menjadi solusi permasalahan yang dihadapi berbagai kelompok pembudidaya ikan kerapu ini, tukas Johan.
Legislator dari NTB ini mendorong KKP agar selalu berupaya mengembangkan produksi usaha budidaya ikan kerapu, baik jumlah produksi, rumah tangga perikanan budidaya maupun luas lahan budidaya, hal ini karena masyarakat nelayan semakin besar mampu membaca peluang usaha budidaya ikan kerapu yang tentunya pemerintah harus hadir membantu menyiapkan kepastian ketersediaan pasar dan sistem pemasaran ikan kerapuini baik dalam negeri maupun untuk ekspor, papar Johan.
Johan menilai selama ini kebutuhan ikan kerapu hanya mengandalkan ikan pasokan dari hasil tangkapan dan seringkali dilakukan dengan berbagai cara yang bisa berdampak merusak terumbu karang yang merupakan habitat alami ikan kerapu, menurut Johan saatnya pemerintah hadir memprioritaskan pengembangan teknologi budidaya ikan kerapu terutama pada aspek perbenihan dan pembesaran pada keramba untukmembantu masyarakat nelayan kita, tutup Johan.(Rhd)