Jakarta(BN) – Bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Andi Harun-Saefudin Zuhri menjawab persoalan pelayanan publik yang masih berbelit dan panjang dalam Debat Pilkada Samarinda 2024, di Studio Kompas TV Jakarta Senin (4/11/2024).
Andi Harun mengakui pelayanan publik yang panjang masih jadi pekerjaan rumah (PR) di pemerintahan Kota Samarinda.
Namun Andi Harun bukan tanpa solusi, menurutnya salah satu yang paling penting dilakukan adalah menerapkan strategi pelayanan digital.
“Di sesi kedua tadi saya sebutkan, ada 30 kelurahan dari 59 kelurahan yang sudah berbasis digital. Ada 10 kecamatan dan beberapa OPD juga. Ke depan akan kita tingkatkan. Misalnya pengurusan surat-surat atau perizinan sudah kita integritasikan dari mall pelayanan publik ke kelurahan,” bebernya.
Masyarakat dari wilayah yang jauh tak perlu lagi datang ke kota,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andi Harun mengatakan ada 2 hal yang ingin dicapai dalam reformasi birokrasi transformasi digital, yakni efektifitas dan efisiensi
Efisisensi tak hanya di pemerintah, tapi juga bagi masyarakat untuk menerima pelayanan berbiaya murah.
“Mereka bisa dilayani lewat aplikasi. Si Pelataran namanya, sudah terintegrasi ke kelurahan dan kecamatan, tak peru meninggalkan pekerjaan dan kesibukan. Pelayanan digital ini tak bisa dihindarkan dalam era transformasi digital,” tuturnya.
Selain strategi digitalisasi, pemenuhan perangkat juga penting, seperti desain kantornya yang wajib memenuhi unsur mengafirmasi pelayanan disabilitas dan kelompok rentan, juga komitmen terhadap pelayanan berbasis biaya murah, cepat dan ramaah.
Sebab itu, sekarang kita gunakan sistem antre pake QR code. Mereka order diaplikasi, lalu tinggal datang pada jam yang ditentukan,” ucapnya.
Sebagai informasi, Kompas TV menayangkan secara langsung debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Samarinda 2024
Debat ini akan menampilkan pasangan nomor urut 2, Andi Harun dan Saefuddin Zuhri, yang siap memaparkan visi dan misi mereka dalam membangun Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dalam lima tahun mendatang.
Tema debat kali ini mengangkat topik “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan, Digital Government, dan Pemenuhan Utilitas-Fasilitas Kota.”